Kamis, 09 September 2010

analisa Standar Kompetensi Bidan 5

2.1 STANDAR KOMPETENSI BIDAN YANG KE-5
a. ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.4

NO KOMPETENSI
A PENGETAHUAN DASAR
1 Fisiologis Nifas
2 Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus
3 Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, mastitis, putting susu lecet, putting susu masuk
4 Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
5 Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
6 Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus
7 “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif.
8 Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
9 Indikator masalah-masalah laktasi
10 Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan preeklamsia postpartum.
10 Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan preeklamsia postpartum.
11 Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode postpartum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinentia alvi.
12 Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
13 Tanda dan gejala komplikasi abortus.
B KETERAMPILAN DASAR
1 Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2 Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
3 Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
4 Merumuskan diagnosa masa nifas
5 Menyusun perencanaan
6 Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif
7 Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
8 Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu
9 Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
10 Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
11 Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan
12 Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan
13 Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
14 Memberikan antibiotika yang sesuai.
15 Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan
C KETERAMPILAN TAMBAHAN
1 Melakukan insisi pada hematoma vulva









BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KAJIAN ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. 4

NO KOMPETENSI PERUBAHAN KETERANGAN
A PENGETAHUAN DASAR
1 Fisiologis Nifas Fisiologis nifas dan penyembuhan sesudah persalinan. Fisiologis nifas menjelaskan salah satunya tentang proses involusi
2 Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus Dihilangkan Dimasukkan dalam pengetahuan dasar no 1.
3 Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet, putting susu masuk Fisiologi dan proses laktasi serta penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pengeluaran ASI yang sedikit, pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet, puting susu masuk
 Fisiologi laktasi menjelaskan proses pembentukan ASI.
 Proses laktasi telah mencakup cara dan teknik menyusui
 Pengeluaran ASI yang sedikit merupakan keluhan yang paling sering ditemukan.
4 Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
Kebutuhan fisiologis masa nifas, seperti: nutrisi, istirahat, mobilisasi, sex aman, miksi dan defekasi. Kebutuhan fisiologis masa nifas sudah mencakup semua kebutuhan ibu pada masa nifas, termasuk kebutuhan sexual.
5 Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
Dihilangkan Tumpang tindih dengan kompetensi 6 (pengetahuan dasar no 2)dan kompetensi 7 (pengetahuan dasar no 5). (5)
6 Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus Dalam menjalani proses involusi, ibu membutuhkan pengetahuan tentang adaptasi fisiologis.
7 “Bonding & Attachment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif.
“Bonding & Attachment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif dan membantu proses involusi.
Hubungan positif lebih menjelaskan tentang ikatan psikologis orang tua dan bayi, sedangkan salah satu tujuan lain dari “bonding & attachment adalah membantu proses involusi
8 Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
Tanda – tanda dan penatalaksanaan Subinvolusi Subinvolusi mencakup tanda-tanda, penyebab dan penatalaksanaan
9 Indikator masalah-masalah laktasi Masalah dan penatalaksanaan masalah laktasi Indikator di ganti dengan masalah dan di tambah dengan penatalaksanaan.
10 Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan preeklamsia postpartum.
Tanda-tanda bahaya masa nifas Kalimat “mengancam kehidupan” memiliki makna yang luas.
11 Indikator pada komplikasi tertentu dalam periode postpartum, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinentia alvi.
Komplikasi masa nifas, seperti anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinentia alvi.
Pengetahuan dasar mengenai komplikasi masa nifas tidak terbatas pada komplikasi tertentu.
12 Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abortus.
Dihilangkan
Abortus tidak termasuk dalam konteks masa nifas.
13 Tanda dan gejala komplikasi abortus. Dihilangkan
Abortus tidak termasuk dalam konteks masa nifas.
B KETERAMPILAN DASAR
1 Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
Mengumpulkan data subjektif Data subjektif sudah mencakup semua riwayat yang terfokus bagi ibu nifas, seperti riwayat kehamilan, persalinan, dan kelahiran.
2 Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu, antara lain involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan. Pemeriksaan fisik mencakup involusi uterus dan penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
3 Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
Dihilangkan Sudah tertuang pada keterampilan dasar no.2
4 Merumuskan diagnosa masa nifas - -
5 Menyusun perencanaan - -
6 Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif - -
7 Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat, mobilisasi, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir. Mobilisasi merupakan kebutuhan dasar dan untuk mempercepat proses involusi
8 Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu Mengidentifikasi hematoma vulva dan vagina serta melaksanakan rujukan bilamana perlu Hematoma tidak hanya dapat terjadi pada vulva tetapi juga dapat terjadi pada vagina.
9 Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai.
- Kalimat mengobati sesuai kewenangan harus merujuk pada Permenkes 149 tahun 2010.
10 Penatalaksanaan ibu postpartum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi ringan.
Mengidentifikasi dan penatalaksanaan ibu postpartum abnormal: sisa plasenta, PPH, renjatan dan infeksi ringan.
- Sebelum melakukan penatalaksanaan terlebih dahulu mampu mengidentifikasi gejala abnormal yang ada.
- Ditambahkan PPH karena ini termasuk permasalahan yang sering terjadi pada masa postpartum.
11 Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan - -
12 Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan - -
13 Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
- -
14 Memberikan antibiotika yang sesuai.
Dipindahkan ke Keterampilan tambahan
Dalam Permenkes 149 tahun 2010, pasal 11 bidan hanya diizinkan memberikan obat bebas, uterotonika untuk post partum
15 Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan - Intervensi dilakukuan dengan prinsip “jangan menyakiti”, artinya tidak boleh dilakukan terkecuali diindikasikan oleh kenyataan bidan yang sudah terampil perlu mengetahui kapan untuk tidak melakukan sesuatu apapun.
C KETERAMPILAN TAMBAHAN
1 Melakukan pengelolaan pada hematoma vulva dan vagina Melakukan pengelolaan pada hematoma vulva dan vagina Hematoma tidak hanya dapat terjadi pada vulva tetapi juga vagina.
2 Memberikan antibiotika yang sesuai.
Memberikan antibiotika yang sesuai dan aman bagi ibu menyusui (terutama aman bagi bayinya). - Dalam Permenkes 149 tahun 2010, pasal 11 bidan hanya diizinkan memberikan obat bebas.
- Dalam pemberiannya juga harus diperhatikan keamanan bagi ibu menyusui (terutama aman bagi bayinya).
PENGETAHUAN TAMBAHAN PENAMBAHAN
1 Pemberian obat pada ibu postpartum Pemberian obat yang aman bagi ibu postpartum (terutama bagi bayinya) Dalam situasi tertentu bidan diizinkan untuk memberikan obat, namun harus diperhatikan juga keamanan obat bagi ibu menyusui dan efek bagi bayi nantinya.
2 Sosial budaya di Indonesia pada masa nifas dan menyusui Pengetahuan ini perlu diberikan, mengingat di Indonesia banyak sekali masalah sosial budaya yang berperan pada masa nifas dan menyusui, bidan perlu mengidentifikasi budaya mana yang menguntungkan dan merugikan, hal ini juga sesuai dengan kalimat dinyatakan pda kompetesi 9, “tanggap terhadap budaya setempat”.
3 Sosial budaya di luar negeri pada masa nifas dan menyusui. Bidan juga perlu mengetahui berbagai budaya yang ada di luar negeri berkaitan pada masa nifas dan menyusui , karena tidak menutup kemungkinan, bidan bekerja di luar negeri, sehingga dalam melaksanakan asuhannya dapat tanggap terhadap budaya setempat.


















BAB IV
PENUTUP

4.1 SIMPULAN
Pada kompetensi Bidan ke-5 dinyatakan bahwa “Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat” yang meliputi pengetahuan dasar, keterampilan dasar dan keterampilan tambahan. Kajian pada kompetensi tersebut perlu dilakukan, mengingat ada beberapa hal yang belum dan kurang sesuai dengan perubahan dan kebutuhan yang ada. Hal tersebut diantaranya berkaitan dengan telah terbitnya Permenkes RI nomor HK.02.02/Menkes/149/2010, dimana Bidan sebagai tenaga kesehatan perlu mengacu pada peraturan tersebut dalam hal izin dan penyelenggaraan praktiknya. Selain itu, bidan dalam melakukan asuhan kebidanan juga harus berpegangan pada prinsip-prinsip asuhan standar yang berlaku.

4.2 SARAN
a. Bagi Organisasi Profesi
Di harapkan organisasi profesi dapat merevisi isi dari Standar kompetensi Bidan, menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang ada.
b. Bagi Pengambil kebijakan
Perlunya kajian ulang pada isi kompetensi bidan yang ke-5, dimana kajian tersebut perlu memerhatikan beberapa hal yang penting diketahui dan dikuasi oleh bidan sebelum memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas dan menyusui kepada klien dan kelurga.
c. Bagi anggota Profesi
Bidan sebagai tenaga kesehatan tidak hanya berpegangan pada prinsip-prinsip asuhan kebidanan yang ada tapi juga harus mengacu pada peraturan-peraturan pemerintah yang ada, diantaranya peraturan tentang izin dan penyelenggaraan praktik kebidanan yang terbaru (Permenkes RI nomor HK.02.02/Menkes/149/2010).
Bidan harus mampu mengenali batas-bats pengetahuannya, keterampilan pribadi dan tidak berupaya melampaui wewenang dalam melakukan praktik kliniknya.
d. Bagi Permenkes RI nomor HK.02.02/Menkes/149/2010
Berdasarkan kompetensi kelima pada Standar Kompetensi Bidan yang berbunyi “Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat” maka Permenkes RI nomor HK.02.02/Menkes/149/2010 tidak perlu dilakukan revisi, karena pelayanan dalam masa nifas telah tertuang dalam pasal 8, 9, dan 10. Revisi hanya dilakukan pada beberapa substansi yang ada dalam kompetensi kelima dari stándar Kompetensi Bidan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar