Kamis, 09 September 2010

analisa Standar Kompetensi Bidan 7

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 369/MENKES/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi Bidan

ASUHAN PADA BAYI DAN BALITA
Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun).
Perbaikan pernyataan kompetensi : Bidan memberikan asuhan yang bermutu, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan-5 tahun).

PENGETAHUAN DASAR

NO PERNYATAAN PERUBAHAN KOMENTAR
1 Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan , angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian. Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia, meliputi angka kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita, baik penyebab langsung maupun penyebab tidak langsung serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan bayi dan balita di Indonesia Kata anak diganti balita karena pengertiannya lebih tepat. Yang disebut anak menurut UU no tentang Perlindungan Anak 23 th 2002 pasal 1 ayat 1 adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan4.
Pengetahuan mengenai status kesehatan bayi dan anak di Indonesia sangatlah penting bagi bidan dalam merencanakan kegiatan atau asuhan yang akan diberikan kepada bayi dan anak. Selain itu bidan juga harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan bayi dan balita di Indonesia


2 Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak
Peran dan tanggung jawab orangtua dan keluarga dalam perawatan bayi dan balita sehari-hari meliputi kebutuhan fisik, psikososial, spiritual, serta melakukan pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang. Bidan harus mengetahui peran dan tanggung jawab orangtua serta keluarga dalam melakukan perawatan terhadap bayi dan balita, cara memberikan stimulasi di rumah, dan memantau tumbang.
3 Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Tahap-tahap Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita (1 bulan sampai 5 tahun) yang normal meliputi tujuh aspek perkembangan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor genetik dan faktor lingkungan.
Bidan dapat mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita, serta aspek yang bisa dinilai untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang. Selanjutnya bidan harus mengetahui peranan faktor genetik dan lingkungan dalam mempengaruhi tumbuh kembang balita.
4 Kebutuhan fisik dan psikososial anak. Kebutuhan dasar dan psikososial bayi dan balita Bidan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang fisik dan psikososial, namun juga harus memiliki pengetahuan tentang kebutuhan dasar dari bayi dan balita yang meliputi kebutuhan Asah (stimulasi), Asih (kasih sayang) dan Asuh (fisik, biologis)
5 Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan anak
Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan balita.
Prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan balita

Sudah jelas
6 Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
Prinsip keselamatan untuk bayi dan balita. Sudah jelas
7 Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immunisasi. Upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular pada bayi dan balita melalui deteksi dini penyakit dan pemberian imunisasi. Skrining dini dapat mencegah penularan penyakit semakn meluas dan mencegah penyakit bertambah parah karena mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
8 Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal, seperti : gumoh/regurgitasi, diaper rash, dll serta penatalaksanaannya
- Masalah-masalah pada bayi serta penatalaksanaannya, seperti : muntah atau gumoh, regurgitasi, kembung, konstipasi/obstipasi, diare, ruam popok, biang keringat, oral trush, eksim susu.
- Masalah-masalah pada balita serta penatalaksanaannya, seperti: Muntah, kembung, konstipasi/obstipasi, diare, biang keringat, cacingan, kecelakaan, kemasukan benda asing, sulit makan.
Masalah-maslah yang terjadi pada bayi dan balita berbeda, maka harus dipisahkan supaya lebih jelas.
9 Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak. Masalah kesehatan, penyebab, dan penanganan dini pada bayi dan balita sesuai dengan prinsip MTBM dan MTBS. Selain mengenal masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi dan balita, bidan juga harus mengetahui penyebab masalah tersebut, serta penanganan dini untuk masalah tersebut sesuai dengan wewenang yang dimiliki.
10 Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya. Deteksi dan penatalaksanaan dini bila terjadi penyimpangan tumbuh kembang bayi dan balita. Disamping memiliki pengetahuan tentang penyimpangan tumbuh kembang bayi dan balita serta penatalaksanaannya, bidan juga diharapkan memiliki pengetahuan bagaimana mendeteksi kelainan atau penyimpangan tumbuh kembang secara dini.
11 Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan di luar rumah serta upaya pencegahannya
Penyebab dan akibat bahaya pada bayi dan balita di dalam/luar rumah serta upaya pencegahannya Bidan mengetahui penyebab hal-hal di dalam/luar rumah yang membahayakan bayi dan balita serta akibat yang ditimbulkan, sehingga dapat menyusun upaya untuk mencegahnya.
12 Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya Penatalaksanaan awal kegawatdaruratan pada bayi dan balita, serta perlunya rujukan yang adekuat. Bidan mampu mengenal kondisi gawat darurat pada bayi dan balita, serta penanganan awal dan rujukan yang cepat dan tepat sesuai dengan wewenang yang dimiliki.


KETRAMPILAN DASAR

NO PERNYATAAN PERUBAHAN KOMENTAR
1 Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan balita6
Sudah jelas

2 Melaksanakan penyuluhan kepada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia. Melaksanakan penyuluhan kepada orang tua tentang pencegahan serta pertolongan pertama bila terjadi bahaya akibat kecelakaan pada bayi dan balita. Orang tua juga perlu mengetahui pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada bayi dan balita bila terjadi suatu bahaya, sebelum mencapai pelayanan kesehatan.
3 Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi dan anak Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi sesuai dengan jadwal imunisasi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal imunisasi suatu negara dapat saja berbeda dengan negara lain tergantung kepada lembaga kesehatan yang berwewenang mengeluarkannya.
4 Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala. Mengumpulkan data subjektif bayi dan balita yang terfokus pada gejala/keluhan utama secara akurat dan lengkap Data fokus yang akurat dan lengkap merupakan dasar untuk melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis, masalah dan kebutuhan bayi dan balita.
5 Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus dan penapisan untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi dan balita. Saat melakukan pemeriksaan fisik terfokus sekaligus kita mendeteksi adanya kelainan atau masalah pada bayi dan balita
6 Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik
Mengidentifikasi masalah kesehatan berdasarkan data subjektif dan pemeriksaan fisik. Bidan belum punya kewenangan untuk mengidentifikasikan penyakit.
7 Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak. Memberikan asuhan dan pengobatan ringan sesuai dengan kewenangan bidan, serta melakukan kolaborasi ataupun merujuk dengan cepat dan tepat untuk kasus-kasus diluar kewenangan bidan Bidan pada dasarnya memberikan asuhan dan pengobatan ringan. Bila suatu kasus sudah berada di luar kewenangan bidan, maka sebaiknya melakukan kolaborasi dan atau merujuk ke petugas kesehatan yang berwenang.
8 Menjelaskan pada orang tua tentang tindakan yang dilakukan Mendapatkan informed consent/persetujuan dari orang tua mengenai tindakan yang akan dilakukan Tindakan untuk mendapatkan informed consent mencakup pemberian informasi sampai mendapatkan aspek legal dari orang tua.
9 Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai dengan standar yang berlaku
Melakukan pemantauan pertumbuhan (pengukuran antropometri) dan perkembangan (Denver Development Screening Test II) secara berkala pada bayi dan balita6 Adanya overlapping kompetensi 1 dengan kompetensi 9. bisa dipilih salah satunya.
10 Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua mengenai perawatan bayi dan balita sehari-hari meliputi kebituhan fisik, psikososial, spiritual, serta melakukan pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang. Penyuluhan kepada orang tua tidak hanya tentang pemeliharaan bayi saja tetapi juga pemeliharaan balita termasuk pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita.
11 Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cedera dari kecelakaan Melakukan penanganan yang cepat serta tepat pada bayi dan balita yang cedera akibat kecelakaan. Redaksi kalimat kurang jelas.
12 Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan
Melakukan pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode SOAP
Pendokumentasian dengan metode SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan



BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Standar asuhan kebidanan berguna bagi para bidan dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasien. Standar yang jelas akan melindungi masyarakat karena hasil asuhan yang diberikan sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan sekaligus melindungi bidan terhadap tuntutan mal praktik. Penerapan asuhan kebidanan saat ini meliputi standar kompetensi bidan dan standar pelayanan kebidanan yang keduanya disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan.
Asuhan kepada bayi dan balita (1 bulan-5 tahun) yang terdapat pada kompetensi ketujuh, belum tercantum secara jelas dalam PERMENKES 149/2010. Walaupun demikian, pembahasan dalam makalah ini hanya berdasar kepada PERMENKES 900/2002 serta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007.
Keberhasilan dalam penerapan standar asuhan kebidanan sangat tergantung kepada individu bidan, organisasi profesi, sistem monitoring dan evaluasi yang diterapkan dalam pelayanan kebidanan. Pada pelaksanakan asuhan kebidanan tiap individu bidan diharapkan memahami filosofi, kerangka kerja, manfaat penggunaan standar asuhan kebidanan serta evaluasi penerapan standar pelayanan.
Dengan adanya perbaikan yang berkelanjutan bagi standar asuhan kebidahan yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan saat ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan kebidanan.

3.2. Saran
Perlu adanya penelaahan lebih lanjut mengenai wewenang bidan yang tercantum dalam PERMENKES 149/2010 supaya kompetensi yang harus dimiliki oleh bidan sesuai dengan peraturan tersebut dan tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan sebelumnya.




DAFTAR PUSTAKA

1. IBI. Layanan IBI ke masyarakat. 2004 [Diunduh tanggal 8 April 2010]. Tersedia: http://www.bidanindonesia.org
2. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Standar profesi bidan Indonesia. Jakarta: PP IBI; 2006.
3. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Buku 1 Standar pelayanan kebidanan. Jakarta: PP IBI; 2006.
4. Undang-undang RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 2008 [Diunduh tanggal 8 April 2010]. Tersedia: http://id.wikisource.org/wiki/.
5. Kepmenkes no 369 tentang Standar profesi bidan. 2007 [Diunduh tanggal 8 April 2010]. Tersedia: http://id.wikisource.org/wiki/.
6. Muslihatun WN. Asuhan neonatus bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya; 2010.

1 komentar:

  1. Babyliss Pro Nano Titanium straightener | TITaniumArts
    It is titanium mens rings also a dual-edge razor with 3-point titanium hair dye shine that titanium flat iron can give you a wider titanium rod in femur complications handle. It is suitable thaitanium for use for many skin types.

    BalasHapus